Rabu, 15 Oktober 2008

Waaah,waah....

Larangan Berzina, minum Khamr 'n mencuri

1. Rosulullah SAW. menunjuk tiga momentum (waktu paling tepat) untuk melihat, apakah masih ada ataukah "tidak ada" lagi iman seseorang ataupun diri sendiri, yaitu pada ketika ada keinginan hendak berbuat "zina" atau ketika berkeinginan hendak meminum-minuman yang memabukkan (termasuk seperti sekarang yang dinamakan NARKOBA), dan ketika berkeinginan hendak mencuri (termasuk sama juga dengan mencuri yaitu perbuatan KORUPSI), bahwa kalau perbuatan ­perbuatan tersebut tidak jadi dilakukannya, karena is masih takut "berdosa" sehubungan perbuatan-perbuatan tersebut adalah "dilarang" Alloh SWT., maka orang bersikap seperti itu adalah tandanya ia "masih beriman". Sebaliknya jika ia langsung perbuat maksiat-maksiat tersebut, itu tandanya orang bersangkutan telah belong iman (tidak beriman). Kalau ia "mati" sedang berbuat tersebut, ia bisa dianggap mati dalam hal mati tidak beriman.

2. Tiga perbuatan maksiat tersebut (berzina, minum-minuman memabukkan dan mencuri/korupsi) adalah termasuk "larangan keras" (AL-MUNHIYAAT) didalam agama Islam. Karenanya dapatlah dilihat pada ketika seseorang telah siap akan melanggar larangan-larangan tersebut, adakah masih ada atau tidak ada lagi penghambat (REM) untuknya mengurungkan maksudnya melanggar larangan Alloh SWT. itu. Penghambat atau rem itu ialah Imannya.

3. Kalau imannya masih ada, maka bagaimanapun menggiurkannya "godaan", semestinya "orang beriman" beristiqomah mantap iman dengan teguhnya, tidak mau melanggar larangan Alloh SWT itu.


Masih kuat melekat pada jiwanya "kepercayaan secara yakin", terhadap keberadaan (Eksistensi) Alloh SWT. Yang maha mendengar, melihat dan mengetahui seluruh gerak-gerik dan perbuatan mahlukNya. Jika kondisi iman seseorang seperti itu, maka tentu ia masih mempunyai "rasa malu", malu kepada Alloh juga kepada mahlukNya, dimana MALU itu adalah bagian dari keimanan.

4. Salah satu contoh "orang beriman - " menemui godaan perempuan, yaitu NABI YUSUF AS., beliau menghindar tidak mau menghindar tidk mau mengabulkan bujuk rayu" Siti Zuleiha (ibu angkat nabi Yusuf) yang cantik luar biasa supaya Nabi:Yusuf brtzina dengannya. Namun Nabi Yusuf tidak mau memenuhi kehendak ibu angkatnya itu walau Nabu Yusuf dipenjarakan akibat istigomahnya.


http://www.bpkp.go.id/index.php?idpage=1762&idunit=41

Jumat, 26 September 2008

Khamar tU haram Loch...

Larangan Khamar

Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Akan dibangkitkan pada hari kiamat orang peminum khamar itu bermuka hitam, biru matanya, keluar lidahnya sampai kedadanya, mengalir air liurnya, tiap orang yang melihat akan jijik padanya kerana busuk baunya. Kamu jangan memberi salam kepada pemabuk dan jangan melawatnya jika mereka sakit dan jangan menyembahyangkan jika mati."

Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiap-tiap yang memabukkan itu khamar dan semua yang memabukkan itu haram. Dan siapa yang minum khamar didunia sehingga mati belum bertaubat maka tidak akan dapat minum khamar diakhirat."

Rasulullah s.a.w. telah menerangkan bahwa tiap minuman yang memabukkan itu haram, dimasak atau tidak dimasak.

Sebagaimana riwayat Jabir r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Semua yang memabukkan jika diminum banyak, maka sedikit juga haram." Di lain riwayat dikatakan: "Yang memabukkan jika diminum satu botol, maka seteguk juga haram."



Abul Laits berkata: "Peminum khamar yang dimasak (tuak) itu lebih besar dosanya daripada yang minum khamar yang tidak dimasak sebab peminum tuak itu merasa bahawa itu haram tetapi yang minum khamar yang dimasak itu adakalanya ia merasa bahawa itu sudah halal sehingga dapat menyebabkan kekafirannya."

Dari Usman bin Affan r.a. ketika berkhutbah berkata: "Hati-hatilah kamu dari khamar sebab ia induk dari dosa-dosa yang keji, sesungguhnya dahulu ada seorang abid yang biasa pergi masjid, tiba-tiba ia bertemu dengan seorang wanita pelacur, maka ia dipanggil oleh pelayannya dan dimasukkan kedalam rumahnya, lalu ditutup pintunya. Sedang disisi wanita itu ada segelas khamar dan seorang anak kecil. Maka berkata wanita itu: "Engkau tidak boleh keluar sehingga minum khamar atau berzina padaku atau membunuh anak kecil ini. Jika tidak saya akan menjerit dan berkata: "Ada orang masuk kerumahku." Jawab abid itu: "Zina saya tidak mahu, membunuh juga tidak." Lalu ia memilih khamar sahaja. Dan setelah ia minum dan mabuk maka ia berzina dan membunuh bayi itu." Usman berkata: "Kerana itu tinggalkanlah khamar itu kerana ia sebagai ibu dari dosa-dosa dan sesungguhnya tidak dapat berkumpul iman dan khamar didalam dada seseorang melainkan harus keluar salah satu. Yakni seorang jika telah mabuk maka akan keluar dari lidahnya khalimat-khalimat kufur lalu menjadi kebiasaan sehingga dibawa amti dalam khalimat itu sehingga menyebabkan ia kekal dalam neraka."

Adhdhahhaah berkata: "Siapa yang mati sedang tetap minum (khamar) maka akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan mabuk."

Said meriwayatkan dari Qatadah berkata Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Empat macam orang yang tidak akan mendapat bau syurga padal bau syurga itu terbau dari jarak perjalanan lima ratus tahun yaitu:"

  1. Orang bakhil (kedekut)

  2. Orang yang mengungkit pemberiannya

  3. Orang yang tetap minum khamar

  4. Dan orang yang durhaka terhadap kedua ibu bapanya


Ibn Mas'ud berkata: "Telah dilaknat dalam khamar itu sepuluh orang yaitu:
  1. Yang memerah

  2. Yang minta diperah

  3. Yang minum

  4. Yang memberi minum

  5. Yang membawa

  6. Yang menghantar

  7. Yang membekal

  8. Yang menjual

  9. Yang membeli

  10. Yang menyimpan



Rasulullah s.a.w. bersabda: "Akan keluar peminum khamar itu pada hari kiamat dari kuburnya lebih busuk dari bangkai sedang botol khamar itu dikalungkan dilehernya dan gelas ditangannya, sedang diantara kulit dan daging badannya penuh ular dan kala dan memekai kasut dari api yang mendidihkan otaknya, sedang kuburnya akan berupa liang neraka dan menjadi kawan Fir'aun dan Haman."

Aisyah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa yang memberi makan walau sesuap kepada orang yang minum khamar, maka Allah s.w.t. akan menyiksanya dengan ular atau kala dibadannya dan siapa yang menyampaikan hajatnya maka bererti membantu merobohkan Islam. Dan siapa yang meminjamkannya bererti membantu untuk pembunuhan seorang mukmin dan siapa yang duduk bersamanya dibangkitkan pada hari kiamat buta tidak berhujjah. Maka jika sakit jangan engkau jenguk. Jika menjadi saksi jangan kamu terima persaksiannya. Demi Allah yang mengutuskan aku dengan hak tidak akan minum khamar kecuali orang yang terkutuk dalam kitab Taurat, Injil, Zabur dan al-Quran. Dan siapa yang minum khamar maka telah kafir dengan semua kitab yang diturunkan Allah s.w.t. kepada Nabi-nabi-Nya dan tidak akan menghalalkan khamar kecuali orang kafir. Dan siapa yang menghalalkan khamar maka aku lepas tangan daripadanya dunia akhirat."

Athaa' bin Yasaar berkata: "Ada orang tanya kepada Ka'bul ahbar: "Apakah khamar telah diharamkan didalam kitab Taurat?" Jawabnya: "Ya, ayat (Yang berbunyi): Innamal khamru wal maisiru. itu tersebut dalam Taurat. Sesungguhnya Kami menurunkan yang hak untuk menghalau yang bathil dan membatalkan permainan dan terbang dan seruling dan khamar, celaka benar peminum khamar." Allah s.w.t. bersumpah dengan kemuliaan dan kebesaranNya terhadap siapa yang melanggar (yaitu) meminum khamar akan dihauskan pada hari kiamat dan bagi siapa yang meninggalkannya sesudah diharamkan maka akan diberinya minum khamar disyurga dari Hadhiratul-qudsi."


  • 10 bahaya meminum khamar :
  1. Peminumnya seperti orang gila dan menjdai tertawaan anak kecil dan tercela dikalangan orang-orang berakal

  2. Memboros harta dan merosak akal.

  3. Minum khamar menyebabkan permusuhan diantara kawan-kawan.

  4. Peminumnya terhalang dari dzikrullah dan sembahyang.

  5. Minum khamar itu mendorong untuk berzina, sebab kemungkinan ia menceraikan isterinya tanpa sedar

  6. Ia pembuka dari segala kejahatan sebab jika mabuk. mudah berbuat segala maksiat

  7. Mengganggu malaikat yang menjaganya kerana memasukkan kemajlis fasiq dan adanya bau busuk

  8. Terkena hukum pukul dera lapan puluh kali dan bila tidak terpukul didunia maka di akhirat akan dipukul dengan pukulan dari enraka yang disaksikan oleh orang tua dan kawan-kawan

  9. Ia telah menutup pintu langit sebab hasanatnya dan doa-doanya tidak terangkat kelangit selama empat puluh hari

  10. Ia berspekulasi (membahayakan) terhadap dirinya sebab dikhawatirkan tercabut iman ketika matinya.


Ini semua siksa dunia sebelum siksa akhirat, maka tidak terhitung selain dari minuman hamim dan makanan zaqqum kerana itu seorang yang berakal jangan sampai memilih kesenangan yang sedikit sehingga membuang kelazatan yang besar dan abadi.


Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Akan dibangkitkan pada hari kiamat orang peminum khamar itu bermuka hitam, biru matanya, keluar lidahnya sampai kedadanya, mengalir air liurnya, tiap orang yang melihat akan jijik padanya kerana busuk baunya. Kamu jangan memberi salam kepada pemabuk dan jangan melawatnya jika mereka sakit dan jangan menyembahyangkan jika mati."

"Peminum khamar itu seperti penyembah berhala, jika ia menganggap halal khamar."

Abdullah bin Umar r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiap-tiap yang memabukkan itu khamar dan semua yang memabukkan itu haram. Dan siapa yang minum khamar didunia sehingga mati belum bertaubat maka tidak akan dapat minum khamar diakhirat."

Rasulullah s.a.w. telah menerangkan bahawa tiap minuman yang memabukkan itu haram, dimasak atau tidak dimasak. Sebagaimana riwayat Jabir r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Semua yang memabukkan jika diminum banyak, maka sedikit juga haram."

Di lain riwayat dikatakan: "Yang memabukkan jika diminum satu botol, maka seteguk juga haram."

http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/laranganminumarak.htm

Qisash tUwh apa yaCh?

Qisash adalah hukuman yang diserahkan kepada keluarga korban yang diatur sesuai dengan ketentuan syari'at..

Ta'zir,aPaa tUwh ya??

Hukum Ta'zir

Hukuman ta'zir adalah hukuman yang bersifat pengajaran terhadap berbagai perbuatan yang tidak dihukum dengan hukuman hudud atau terhadap kejahatan yang sudah pasti ketentuan hukumnya hanya syaratnya tidak cukup (misalnya saksi tidak cukup dsb).

Pelaksanaan hukuman ta'zir ini diserahkan kepada penguasa yang akan menjatuhkan hukuman. dan dalam hal ini hakim atau penguasa memiliki kebebasan untuk menetapkan hukuman takzir kepada pelaku tindak pidana yang hukumannya tidak disebutkan dalam Alquran. pemberian hak ini adalah untuk mengatur kehidupan masyarakat secara tertib dan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.


http://www.syariahonline.com/kajian.php?lihat=detil&kajian_id=26779

Fidyah tU aPa sEch??

Fidyah

Fidyah adalah denda yang harus dibayarkan kepada orang faqir/miskin yang disebabkan meninggalkan puasa wajib bulan Ramadhan. Sedangkan yang menyebabkan seseorang harus membayar fidyah adalah karena beberapa hal, antara lain:


1 Tidak mampu
Orang yang kondisinya tidak mampu untuk berpuasa seperti orang yang sudah tua maka boleh meninggalkan kewajiban puasa Ramadhan. Dan sebagai gantinya, tidak perlu mengqadha‘/mengganti puasa di hari lain, tetapi dengan membayar 1 mud makanan kepada fakir miskin satu hari untuk satu orang.

Alah berfirman:
وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin". (QS. Al-Baqarah: 184).

2 Sakit
Sakit yang diperkirakan sulit untuk bisa disembuhkan lagi, sehingga tidak mungkin baginya untuk mengqadha‘ puasa di hari lain. Karena itu bagi mereka yang menderita sakit seperti ini, siahkan mengganti puasa dengan membayar fidyah.

3 Hamil/Menyusui
Wanita yang hamil atau menyusui bila boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Menurut sebagian ulama, untuk menggantinya adalah dengan mengqadha‘ dan juga membayar fidyah.


Namun sebagian lain seperti Al-Hanafiyah mengatakan cukup mengqdha‘ saja tanpa membayar fidyah.

Hadits Nabi SAW
Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, ?Keringanan buat laki dan wanita usia lanjut yang tidak mampu puasa adalah boleh berbuka dengan membayar (fidyah), memberi makan 1 orang miskin untuk sehari. Dan keringanan buat wanita hamil dan menyuusi bila mengkhawatirkan anak mereka adalah membayar fidyah.(HR Abu Daud)

Sebab Perbedaan
Para ulama memang berbeda pendapat dalam mengkategorikan wanita hamil dan menyusui, apakah digolongkan sebagai orang sakit atau sebagai orang yang lemah/tidak mampu berpuasa (seperti orangtua dan lain-lain).
Yang mengkategorikan sebagai orang sakit, maka mewajibkan qadha‘/mengganti puasa, karena bagi orang sakit memang wajib qadha‘. Firman Allah:

Maka barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka waib mengganti sebanyak hari yang dia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain (QS Al-Baqarah: 184)

Sedangkan yang mengkategorikan orang lemah/tidak mampu puasa, mewajibkan bayar fidyah tanpa qadha‘.

Dalilnya adalah terusan ayat diatas yaitu:
Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak puasa) membayar fidyah)yaitu memberi makan seorang miskin (QS Al-Baqarah 184).

Dan Imam syafi‘i mewajibkan keduanya yaitu bayar fidyah dan juga qadha karena beliau memasukkan orang hamil sebagai orang sakit sekaligus pula orang lemah.

http://www.pks-jaksel.or.id/Article1416.html

Rabu, 17 September 2008

Jinayat ntU...

Pengertian Jinayat


Jinayat artinya hukum yang diberlakukan karena adanya pelanggaran-pelanggaran seperti pelanggaran perdana dan perdata.

Jinayat adalah segala macam dan jenis peraturan yang berhubungan dengan tindak kriminal / kriminalitas dalam kehidupan keseharian manusia seperti mencuri, memfitnah, berzina, membunuh, dan lain sebagainya.

Jinayat menurut fuqaha' ialah perbuatan atau perilaku yang jahat yang dilakukan oleh seseorang untuk mencerobohi atau mencabul kehormatan jiwa atau tubuh badan seseorang yang lain dengan sengaja.

Penta`rifan tersebut adalah khusus pada kesalahan-kesalahan bersabit dengan perlakuan seseorang membunuh atau menghilangkan anggota tubuh badan seseorang yang lain atau mencederakan atau melukakannya yang wajib di kenakan hukuman qisas atau diyat.

Kesalahan-kesalahan yang melibatkan harta benda, akal fikiran dan sebagainya adalah termasuk dalam jinayah yang umum yang tertakluk di bawahnya semua kesalahan yang wajib dikenakan hukuman hudud, qisas, diyat atau ta`zir.

Faedah dan manfaat daripada Pengajaran Jinayat :
1) Menjaga keselamatan nyawa daripada berlaku berbunuhan sesama sendiri dan sebagainya
2) Menjaga keamanan maruah di dalam masyarakat daripada segala fitrah tuduh-menuduh.
3) Menjaga keamanan maruah di dalam harta benda dan nyawa daripada kecurian, ragut dan lain-lain.
4) Berhubung dengan keamanan negara dan menyelenggarakan keselamatan diri.
5) Perkara yang berhubung di antara orang-orang Islam dengan orang-orang kafir di dalam negara Islam Pembunuhan

http://www.al-azim.com/masjid/infoislam/jinayat/home.htm

Hukuman Diyat

HUKUMAN DIYAT

1. Hukuman Diyat ialah harta yang wjib dibayar dan diberi oleh penjinayah kepada wali atau waris mangsanya sebagai gantirugi disebabkan jinayah yang dilakukan oleh penjinayah ke atas mangsanya.

2. Hukum Diyat adalah hukuman kesalahan-kesalahan yang sehubungan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah dan Rasulnya di dalam Quran dan Hadis sebagai ganti rugi di atas kesalahan-kesalahan yang melibatkan kecederaan anggota badan, atau melukakannya.

3. Kesalahan-kesalahan yang wajib dikenakan hukuman diyat ialah:-

a) Pembunuhan yang serupa dengan sengaja.

b) Pembunuhan yang tersala(tidak sengaja).

c) Pembunuhan yang sengaja yang dimaafkan oleh wali atau ahli waris orang yang dibunuh. Firman Allah Taala:-

Maka sesiapa(pembunuh) yang dapat sebahagian keampunan dari saudaanya (pihak yang terbunuh) maka hendaklah (orang yang mengampunkan itu) mengikut cara yag baik (dalam menuntut ganti nyawa), dan si pembunuh pula hendaklah menunaikan (bayaran ganti nyawa itu) dengan sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari tuhan kamu serta satu rahmat kemudahan. sesudah itu sesiapa yang melampaui batas (untuk membalas dendam pula) maka baginya azab yang tidak terperi sakitnya.

http://www.geocities.com/soid8/hukuman_diyat.htm

Jumat, 08 Agustus 2008

iLmu Dhoruri dan NadzOri

PEMBAGIAN ILMU

Ilmu terbagi menjadi dua macam : (‫ (ﺿﺮﻭﺭﻱ‬Dhoruri" dan (‫" (ﻧﻈﺮﻱ‬Nadzori".

1.Ilmu Dhoruri adalah ilmu yang masih bisa berubah hukumnya.. apa-apa yang pengetahuan tentangnya sudah diketahui secara pasti, yaitu sudah pasti padanya tanpa butuh pemeriksaan dan pendalilan, seperti ilmu tentang bahwa keseluruhan itu lebih besar daripada sebagian, bahwa api itu panas, dan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah subhanahu wa ta'ala.

2.Ilmu Nadhori adalah apa-apa yang (untuk mengetahuinya) membutuhkan pemeriksaan dan pendalilan, seperti pengetahuan tentang wajibnya niat dalam sholat.

http://www.scribd.com/doc/4476797/Prinsip-Ilmu-Ushul-Fiqih?autodown=txt

Muktasabah

Muktasabah

Pengertian muktasabah : ilmu yang sudah baku hukumnya
Asal kata: hasaba
Contoh kasus: qishaash
Dalil naqli: Al anam

Sifat-Sifat Muktasabah
1. Keilmuan Islam. Memahami secara benar asas-asas Islam dan Iman. Mengenal dengan baik al-Quran dan as-Sunnah. Menguasai sirah Rasullullah saw dan sejarah hidup para sahabat yang utama. Memahami dengan baik Fiqh Islam. Memahami asas-asas pemikiran dan mazhab-mazhab Islam. Memahami sejarah tamadun dan umat Islam. Memahami realiti dan keadaan umat Islam dan negara-negara Islam kontemporari. Mengenal sejarah dan kedudukan gerakan-gerakan Islam tempatan dan antarabangsa.
2. Kefahaman Dakwah. Memahami dengan baik jalan dakwah dan matlamat yang diserukan. Memahami secara baik manhaj dan pendekatan dakwah. Memahami prasyarat persiapan seorang da’i dan sifat-sifat da’i.
3. Kefahaman Haraki. Mengenal Jamaah dengan baik. Memahami manhaj dan organisasi Jamaah.
4. Kefahaman Umum. Mengenal aliran politik, ekonomi dan pemikiran-pemikiran arus perdana tempatan dan dunia. Mengenal pemikiran dan strategi-strategi musuh Islam. Mengenal konsep-konsep pengurusan dan kepimpinan global.

http://abukhalis.blogspot.com/2008_03_01_archive.html

Pengertian Taubat...

Pengertian Taubat
Bersabda Rasulullah SAW :Penyesalan itu taubat (Riwayat Ibnu Majah, Ibn Hibban & Hakim)Apakah taubat ? Taubat ialah proses kita menyucikan diri kita dari kekotoran dosa yang telah dilakukan. Pengertian taubat itu terbina di atas tiga factor.

  • Ilmu : Tanpa ilmu, seseorang tidak dapat membezakan antara yang haq dan yang bathil. Tanpa ilmu seseorang tidak akan tahu rukun dan syarat dalam beribadah. Tanpa ilmu juga, tidak akan wujud kesedaran, kerana tiada cahaya penyuluh ke arah jalan kebenaran.

  • Penyesalan : Lahir dari rasa kesedaran. Setelah seseorang dilengkapi dengan ilmu, maka mudahlah dia menyuluh perjalanan hidupnya didunia. Dapatlah dia membezakan antara yang haq dan yang bathil. Tahulah seseorang, antara amalan yang dianugerahi pahala dan amalan yang mengundang dosa. Disinilah hidayah mula berputik dan mengetuk pintu hati seseorang untuk sedar akan keterlanjuran diri yang berbuat dosa. Kesedaran untuk kembali kepada Allah sebagai seorang hamba Allah dan bukan menjadi hamba kepada selain Allah. Apakah hidayah ? Hidayah ialah apabila kita menerima kesedaran akan sesuatu perbuatan, perkataan atau lintasan hati yang membolehkan kita membezakan antara yang haq dan yang bathil.

  • Kesengajaan untuk meninggalkan kesalahan dan maksiat yang telah dilakukan. Meninggalkan perbuatan maksiat tanpa ada paksaan. Sebaliknya dengan hati yang tulus ikhlas. Di sini factor taufiq memain peranan. Setelah pintu hati diketuk oleh kesedaran, maka taufiq memainkan peranan untuyk mendorong seseorang meninggalkan perbuatan keji tersebut dan mengamalkan suruhan Allah SWT.Apakah taufik ? Taufik ialah daya dorong untuk kita melaksanakan sesuatu perkara yang makruf dan meninggalkan perkara yang mungkar.Apabila tidak wujud ketiga-tiga factor ini, maka tidak hairan orang yang melakukan sesuatu perkara dalam keadaan jahil. Disangka mereka dengan mengucap istighfar sudah memadai dan memenuhi tuntutan taubat. Amalan yang bukan amalan taubat atau HANYA sebahagian dari amalan taubat didakwa oleh mereka sebagai sudah bertaubat. Contohnya : lafaz istighfar. Ianya salah satu dari amalan taubat, tetapi orang yang melafazkannya belum tentu bertaubat. Ramai sudah kita ketemu, seseorang mengatakan dia sedar akan kesalahan mereka, dan mereka mengucapkan lafaz istighfar. Sesudah itu mereka lakukan semula dosa kemungkaran yang sama.Begitu halnya dengan agama-agama yang lain. Kristian, untuk bertaubat, mereka ke gereja, bertemu dengan pendeta mereka dan mengaku kesalahan mereka seterusnya membuat pembayaran di atas dosa yang telah mereka lakukan. Apakah kita perlu berbuat demikian sedangkan Allah Maha Agung dan Maha Berkuasa untuk menerima taubat kita ?Sebab itu , ilmu, kesedaran(menyesal) dan kesengajaan meninggalkan maksiat menjadi asas terbinanya pengertian taubat. Sedar bahawa dosa itu amat buruk dan terkutuk. Sedar bahawa dosa akan dibalas dengan siksa Allah di akhirat. Sedar bahwa di dunia lagi diri makhluk adalah lemah, apatah lagi jika di akhirat. Jadi dengan ketiga-tiga factor inilah akan memudahkan kita untuk bertaubat.

http://thesevenbattle.blogspot.com/2006/01/pertempuran-kedua-aqobatut-taubah.html

Jumat, 25 Juli 2008

Pengertian Ushul Fiqh

Pengertian dan Ruang Lingkup Ushul Fiqh
Fiqh itu lahir melalui proses pembahasan yang digariskan dalam ilmu ushul Fiqh. Menurut aslinya kata "Ushul Fiqh" adalah kata yang berasal dari bahasa Arab "Ushulul Fiqh" yang berarti asal-usul Fiqh. Maksudnya, pengetahuan Fiqh itu lahir melalui proses pembahasan yang digariskan dalam ilmu ushul Fiqh.
Pengetahuan Fiqh adalah formulasi dari nash syari'at yang berbentuk Al-Qur'an, Sunnah Nabi dengan cara-cara yang disusun dalam pengetahuan Ushul Fiqh. Meskipun cara-cara itu disusun lama sesudah berlalunya masa diturunkan Al-Qur'an dan diucapkannya sunnah oleh Nabi, namun materi, cara dan dasar-dasarnya sudah mereka (para Ulama Mujtahid) gunakan sebelumnya dalam mengistinbathkan dan menentukan hukum. Dasar-dasar dan cara-cara menentukan hukum itulah yang disusun dan diolah kemudian menjadi pengetahuan Ushul Fiqh.
Menurut Istilah yang digunakan oleh para ahli Ushul Fiqh ini, Ushul Fiqh itu ialah, suatu ilmu yang membicarakan berbagai ketentuan dan kaidah yang dapat digunakan dalam menggali dan merumuskan hukum syari'at Islam dari sumbernya. Dalam pemakaiannya, kadang-kadang ilmu ini digunakan untuk menetapkan dalil bagi sesuatu hukum; kadang-kadang untuk menetapkan hukum dengan mempergunakan dalil Ayat-ayat Al-Our'an dan Sunnah Rasul yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf, dirumuskan berbentuk "hukum Fiqh" (ilmu Fiqh) supaya dapat diamalkan dengan mudah. Demikian pula peristiwa yang terjadi atau sesuatu yang ditemukan dalam kehidupan dapat ditentukan hukum atau statusnya dengan mempergunakan dalil.
Yang menjadi obyek utama dalam pembahasan Ushul Fiqh ialah Adillah Syar'iyah (dalil-dalil syar'i) yang merupakan sumber hukum dalam ajaran Islam. Selain dari membicarakan pengertian dan kedudukannya dalam hukum Adillah Syar'iyah itu dilengkapi dengan berbagai ketentuan dalam merumuskan hukum dengan mempergunakan masing-masing dalil itu.
Topik-topik dan ruang lingkup yang dibicarakan dalam pembahasan ilmu Ushul Fiqh ini meliputi:
  1. Bentuk-bentuk dan macam-macam hukum, seperti hukum taklifi (wajib, sunnat, mubah, makruh, haram) dan hukum wadl'i (sabab, syarat, mani', 'illat, shah, batal, azimah dan rukhshah).
  2. Masalah perbuatan seseorang yang akan dikenal hukum (mahkum fihi) seperti apakah perbuatan itu sengaja atau tidak, dalam kemampuannya atau tidak, menyangkut hubungan dengan manusia atau Tuhan, apa dengan kemauan sendiri atau dipaksa, dan sebagainya.
  3. Pelaku suatu perbuatan yang akan dikenai hukum (mahkum 'alaihi) apakah pelaku itu mukallaf atau tidak, apa sudah cukup syarat taklif padanya atau tidak, apakah orang itu ahliyah atau bukan, dan sebagainya.
  4. Keadaan atau sesuatu yang menghalangi berlakunya hukum ini meliputi keadaan yang disebabkan oleh usaha manusia, keadaan yang sudah terjadi tanpa usaha manusia yang pertama disebut awarid muktasabah, yang kedua disebut awarid samawiyah.
  5. Masalah istinbath dan istidlal meliputi makna zhahir nash, takwil dalalah lafazh, mantuq dan mafhum yang beraneka ragam, 'am dan khas, muthlaq dan muqayyad, nasikh dan mansukh, dan sebagainya.
  6. Masalah ra'yu, ijtihad, ittiba' dan taqlid; meliputi kedudukan rakyu dan batas-batas penggunannya, fungsi dan kedudukan ijtihad, syarat-syarat mujtahid, bahaya taqlid dan sebagainya.
  7. Masalah adillah syar'iyah, yang meliputi pembahasan Al-Qur'an, As-Sunnah, ijma', qiyas, istihsan, istishlah, istishhab, mazhabus shahabi, al-'urf, syar'u man qablana, bara'atul ashliyah, sadduz zari'ah, maqashidus syari'ah/ususus syari'ah.
  8. Masalah rakyu dan qiyas; meliputi. ashal, far'u, illat, masalikul illat, al-washful munasib, as-sabru wat taqsim, tanqihul manath, ad-dauran, as-syabhu, ilghaul fariq; dan selanjutnya dibicarakan masalah ta'arudl wat tarjih dengan berbagai bentuk dan penyelesaiannya.

Sesuatu yang tidak boleh dilupakan dalam mempelajari Ushul Fiqh ialah bahwa peranan ilmu pembantu sangat menentukan proses pembahasan.

Dalam pembicaraan dan pembahasan materi Ushul Fiqh sangat diperlukan ilmu-ilmu pembantu yang langsung berperan, seperti ilmu tata bahasa Arab dan qawa'idul lugahnya, ilmu mantiq, ilmu tafsir, ilmu hadits, tarikh tasyri'il islami dan ilmu tauhid. Tanpa dibantu oleh ilmu-ilmu tersebut, pembahasan Ushul Fiqh tidak akan menemui sasarannya. Istinbath dan istidlal akan menyimpan dari kaidahnya.

Ushul Fiqh itu ialah suatu ilmu yang sangat berguna dalam pengembangan pelaksanaan syari'at (ajaran Islam). Dengan mempelajari Ushul Fiqh orang mengetahui bagaimana Hukum Fiqh itu diformulasikan dari sumbernya. Dengan itu orang juga dapat memahami apa formulasi itu masih dapat dipertahankan dalam mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang; atau apakah ada kemungkinan untuk direformulasikan. Dengan demikian, orang juga dapat merumuskan hukum atau penilaian terhadap kenyataan yang ditemuinya sehari-hari dengan ajaran Islam yang bersifat universal itu.

Dengan Usul Fiqh :

  • Ilmu Agama Islam akan hidup dan berkembang mengikuti perkembangan peradaban umat manusia.
  • Statis dan jumud dalam ilmu pengetahuan agama dapat dihindarkan.
  • Orang dapat menghidangkan ilmu pengetahuan agama sebagai konsumsi umum dalam dunia pengetahuan yang selalu maju dan berkembang mengikuti kebutuhan hidup manusia sepanjang zaman.
  • Sekurang-kurangnya, orang dapat memahami mengapa para Mujtahid zaman dulu merumuskan Hukum Fiqh seperti yang kita lihat sekarang. Pedoman dan norma apa saja yang mereka gunakan dalam merumuskan hukum itu. Kalau mereka menemukan sesuatu peristiwa atau benda yang memerlukan penilaian atau hukum Agama Islam, apa yang mereka lakukan untuk menetapkannya; prosedur mana yang mereka tempuh dalam menetapkan hukumnya.

Dengan demikian orang akan terhindar dari taqlid buta; kalau tidak dapal menjadi Mujtahid, mereka dapat menjadi Muttabi' yang baik, (Muttabi' ialah orang yang mengikuti pendapat orang dengan mengetahui asal-usul pendapat itu). Dengan demikian, berarti bahwa Ilmu Ushul Fiqh merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam pengembangan dan pengamalan ajaran Islam di dunia yang sibuk dengan perubahan menuju modernisasi dan kemajuan dalam segala bidang.
Melihat demikian luasnya ruang lingkup materi Ilmu Ushul Fiqh, tentu saja tidak semua perguruan/lembaga dapat mempelajarinya secara keseluruhan.

http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/8/1/pustaka-140.html

Rabu, 28 Mei 2008

blog PertamaQ

aSsaLamU'aLaikum...
HaloO semUaa... Q Juwita, alhamdulillah akhirnya Q bisa juga bikin blog..biar gak Gaptek geetoO,, >_<