Rabu, 15 Oktober 2008

Waaah,waah....

Larangan Berzina, minum Khamr 'n mencuri

1. Rosulullah SAW. menunjuk tiga momentum (waktu paling tepat) untuk melihat, apakah masih ada ataukah "tidak ada" lagi iman seseorang ataupun diri sendiri, yaitu pada ketika ada keinginan hendak berbuat "zina" atau ketika berkeinginan hendak meminum-minuman yang memabukkan (termasuk seperti sekarang yang dinamakan NARKOBA), dan ketika berkeinginan hendak mencuri (termasuk sama juga dengan mencuri yaitu perbuatan KORUPSI), bahwa kalau perbuatan ­perbuatan tersebut tidak jadi dilakukannya, karena is masih takut "berdosa" sehubungan perbuatan-perbuatan tersebut adalah "dilarang" Alloh SWT., maka orang bersikap seperti itu adalah tandanya ia "masih beriman". Sebaliknya jika ia langsung perbuat maksiat-maksiat tersebut, itu tandanya orang bersangkutan telah belong iman (tidak beriman). Kalau ia "mati" sedang berbuat tersebut, ia bisa dianggap mati dalam hal mati tidak beriman.

2. Tiga perbuatan maksiat tersebut (berzina, minum-minuman memabukkan dan mencuri/korupsi) adalah termasuk "larangan keras" (AL-MUNHIYAAT) didalam agama Islam. Karenanya dapatlah dilihat pada ketika seseorang telah siap akan melanggar larangan-larangan tersebut, adakah masih ada atau tidak ada lagi penghambat (REM) untuknya mengurungkan maksudnya melanggar larangan Alloh SWT. itu. Penghambat atau rem itu ialah Imannya.

3. Kalau imannya masih ada, maka bagaimanapun menggiurkannya "godaan", semestinya "orang beriman" beristiqomah mantap iman dengan teguhnya, tidak mau melanggar larangan Alloh SWT itu.


Masih kuat melekat pada jiwanya "kepercayaan secara yakin", terhadap keberadaan (Eksistensi) Alloh SWT. Yang maha mendengar, melihat dan mengetahui seluruh gerak-gerik dan perbuatan mahlukNya. Jika kondisi iman seseorang seperti itu, maka tentu ia masih mempunyai "rasa malu", malu kepada Alloh juga kepada mahlukNya, dimana MALU itu adalah bagian dari keimanan.

4. Salah satu contoh "orang beriman - " menemui godaan perempuan, yaitu NABI YUSUF AS., beliau menghindar tidak mau menghindar tidk mau mengabulkan bujuk rayu" Siti Zuleiha (ibu angkat nabi Yusuf) yang cantik luar biasa supaya Nabi:Yusuf brtzina dengannya. Namun Nabi Yusuf tidak mau memenuhi kehendak ibu angkatnya itu walau Nabu Yusuf dipenjarakan akibat istigomahnya.


http://www.bpkp.go.id/index.php?idpage=1762&idunit=41